| 0 komentar ]

Calon Presiden Indonesia Ditentukan di Singapura

Presiden Indonesia 2009-2014 ditentukan di kota kecil di Singapura. Demikian laporan koresponden fiksinews dari Singapura, kemarin. Sejumlah utusan 10 negara berpengaruh di dunia telah melakukan rapat intensif selama tiga hari tiga malam. Mereka siap mengucurkan dana milyaran dolar AS untuk mendukung salah satu kandidat yang “diinginkan.”

Rapat dipimpin oleh seorang tokoh politik Indonesia. Ia menjadi kepanjangan tangan calon presiden yang akan maju dalam pemilu mendatang. Tokoh ini diharapkan bisa melindungi kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi sejumlah negara berpengaruh di dunia, terutama perusahaan-perusahaan mereka yang bercokol di Indonesia. Selain itu sejumlah kepentingan politik-bisnis telah disodorkan untuk dijadikan dasar kebijakan jika sang calon presiden telah dilantik secara resmi oleh MPR.

Saat ini, sepuluh negara itu telah berkomitmen mengucurkan anggaran 100 milyar dolar AS untuk mendanai kampanye sang calon. Anggaran dipatok sebesar Rp 500 milyar dolar untuk seluruh kebutuhan sang capres hingga dia dilantik. Anggaran ini diberikan tidak cuma-cuma tetapi dianggap sebagai utang politik. Jika sudah dilantik, seluruh kepentingan negara-negara yang tergabung dalam 10G itu harus diakomodasi seluruhnya. Sejumlah RUU strategis juga telah disiapkan. Scenario ekonomi Indonesia akan ditentukan oleh proposal yang telah disiapkan 10G.

Yang mencengangkan sejumlah koruptor kelas kakap, mafia narkoba, judi, dan perdagangan manusia juga melakukan rapat tertutup di tempat itu. Mereka juga mengonsep scenario dukungan terhadap salah satu calon presiden RI. Mereka juga telah menyepakati bantuan politik sebesar 200 milyar dolar AS untuk sang calon presiden. Mereka tegas-tegas menulis dokumen perlindungan bisnis haramnya agar bisa beroperasi secara legal atau semi legal di Indonesia.

Di dalam negeri sang calon presiden tetap mendapatkan simpatik dari rakyat. Sayangnya nama sang calon belum berhasil dikonfirmasi. (si regar)

0 komentar

Posting Komentar