| 0 komentar ]



Republik Sedang Hamil Tua (2)

DEMO AKBAR dilaksanakan di alun-alun. Rakyat berbondong-bondong memadati panggung. Puluhan senator turun ke jalan, berbaur dengan massa. Umbul-umbul berbagai organisasi menyesaki lapangan. Orasi menghangatkan mimbar. Berkali-kali terdengar teriakan 'hidup rakyat, hidup rakyat...!!" Ribuan aparat dalam posisi siaga, memakai seragam antihuru-hara, membawa pentungan, sebagian senjata laras panjang. Mereka memasang muka buaya.

Foto wakil presiden dan menteri keuangan kembali jadi amukan massa. Di tengah orasi menuntut mundur wakil presiden, foto wapres digantung. Mukanya bopeng, separo muka wapres, separo wajah markus, Ang Go Do. aparat menyerbu ke tengah lapangan, merebut foto wapres. tetapi massa menahan laju mereka. Bentrokan terjadi. Aparat mundur. merekakalah jumlah. Lima aparat ditahan massa, bahkan sempat digebuki. Sedetik kemudian, Bondang berteriak lantang. "Bakar!!" Foto wapres ramai-ramai dibakar. "hidup rakyat..hidup rakyat...!!" asap mengepul seperti sedang terjadi kebakaran hebat di perkampungan padat penduduk yang saban hari terjadi di Ibu Kota.

Aparat mendatangkan puluhan mobil antihuru hara. Mobil penyemprot air dan gas air mata pun berdiri siaga di belakang-samping pengunjuk rasa. Suasana semakin hiruk-pikuk. Pekik "hidup rakyat...hidup rakyat.." Terus menggema dari pengeras suara 3500 watt. Kawat berduri dipasang melingkar. Entah mereka ingin mengamankan siapa.

Giliran boneka presiden jadi sasaran massa. Boneka seukuran patung liberty itu pun diarak ke panggung. Bentuk boneka ini aneh. Presiden Go Cik Pol digambarkan sedang berpidato. Tangannya memegang megaphone. Setiap tombol dipencet, megaphone akan berbunyi.."omdo..omdo...omdo" Jika tombol ditekan dua kali, suaranya berbunyi "Nato...nato..nato...!!" Bonoeka presiden pun jadi bahan tertawaan. seratusan mahasiswa bahkan melemparinya dengan telur busuk, persis mengenai muka.

Menjelang siang, tokoh-tokoh politik nasional berdatangan. Tampak ketua pimpinan agama, ketua organsiasi massa, organisasi profesi, dan banyak lagi. Mereka langsung menuju panggung dan memberi orasi. "Kita tidak anarki.Kita melakukan aksi simpati. Tujuan kita ke sini untuk memberi dukungan moral kepada parlemen untuk mengusut tuntas korupsi yang melibatkan para pemangku kekuasaan," seorang pemimpin agama berdiri di panggung dengan senyum. tepuk tangan mendinginkan suasana. teriakan "hidup rakyat" kembali terdengar.

Mereka berdiri bersepuluh. Seluruh tokoh agama di sana. Mereka berdiri, berpegangan tangan, lalu mengangkatnya ke atas. Belasan tokoh lain juga berdiri di panggung. Mereka membacakan Piagam. Anehnya, piagam kali ini berisi sembilan butir.

1. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan segala bentuk korupsi
2. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan pembiaran praktik korupsi
3. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang tak becus menindak koruptor
3. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang bersekongkol dengan koruptor
4. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang disokong kekuasaannya oleh koruptor
5. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang melindungi para koruptor
6. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang penakut dan lembek terhadap koruptor
7. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang seolah-olah memberantas korupsi tetapi tak pernah melakukannya sendiri, cuma bisa ngomong tapi miskin prestasi pemberantasan korupsi
8. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa yang melumpuhkan dan mengkriminalkan lembaga pemberantasan korupsi
9. Kami putra putri bangsa Indonesia melawan penguasa cap tai kucing.

Butir kesembilan ini membuat aparat panas. Puluhan truk anti huru hara serempak bergerak maju mendesak massa. Ribuan aparat merangsek memukul siapa saja yang berada di dekatnya. Massa pun lari lintang pukang. water canon dan gas air mata disemprotkan bertubi-tubi. Aparat intelijen menangkapi tokoh-tokoh demonstran. Demonstrasi pun bubar. Seratus aktivis ditangkap. "Diancuk...aku tertidur..Bondan, Sukijat, nang ndi koen rek!!" Taufik bangun mencari teman-temannya.


habe//9//12/09














0 komentar

Posting Komentar